Sharon dan Pencarian Cinta Sejati *cielah

Iseng-iseng, aku kok jadi kepikiran buat cerita gitu tentang cinta…huiiihhh…

Tokoh utamanya aku namain Sharon .gag ada alasan khusus sih, Cuma kan agag ganjal gitu kalo namanya Paijo atau Bejo, ntar jadi cerita komedi *hehe..maap kalo ada yang namanya Paijo ato Bejo* trus Sharon nih keturunan Perancis, gag tau deh nama Sharon tuh cucok gag sama orang Perancis, maksud aku biar mirip dongeng-dongeng klasik gitu deh..*hehe*

Singkatnya, mohon map kalo ada nama, tempat, dan peristiwa yang sama dengan punya sodare-sodare, cerita ini hanya fiktif belakee *ding, (udah ah..ntar ilfil baca pengantarnya..hehe… lets read!)


Alkisah ada seorang pemuda yang bernama Sharon, ia berkeliling dunia untuk mencari arti cinta sejati.

Suatu hari ia tiba di China, ia bertemu dengan seorang lelaki tua yang sedang duduk memancing ikan sendirian di tepi sungai, lalu Sharon mendekatinya. Ketika Sharon menyapanya, ia tersenyum dan mengajak Sharon untuk duduk bersamanya. Sharon mengangguk dan mereka pun berbincang-bincang.

“apa kau senang memancing anak muda?” Tanya si lelaki tua sambil mengaitkan umpan ke kailnya.

“iya pak” jawab Sharon sambil tersenyum.

Setelah terdiam beberapa lama, Sharon merasa ia perlu bertanya kepada lelaki tua itu tentang cinta sejati.

“cinta sejati? Apa itu? Hahahaha” lelaki itu terbahak mendengar pertanyaan Sharon.

“kau bertanya seperti itu, sedangkan aku sendiri hingga kini tidak menikah…hahahaha”

Sharon kebingungan melihat reaksi si lelaki tua “Mengapa hingga kini anda belum menikah?”

Lelaki tua itu menepuk pundak Sharon “memangnya untuk apa? Aku merasa lebih bebas tanpa menikah. Kau harus memikirkan itu anak muda, menikah hanya akan mengungkungmu”

“kenapa seperti itu? Apa anda tidak pernah mencintai seseorang?”

Lelaki itu langsung berhenti tertawa, pandangannya menengadah ke langit “pernah” lalu ia tersenyum lebar “tapi, aku fikir cinta itu hanyalah sebuah perasaan, aku tak perlu menurutinya terlalu jauh, benarkan?” lelaki tua itu terbahak lagi.

Melihat reaksi si lelaki tua, Sharon kesal dan langsung pamit meninggalkannya. Sharon berfikir, lelaki itu menyepelekan cinta, dan membohongi perasaannya serta melanggar fitrahnya.

Akhirnya Sharon melanjutkan perjalanannya. Dan tibalah ia di India.

Pada saat beristirahat di depan kuil, ia mendengar suara seorang pemuda yang sedang berdoa “wahai Dewa, lindungilah Safitri. Bahagiakan ia dengan suaminya. Jangan biarkan ia sedih dan terluka, aku sangat mencintainya”

Sharon terkejut, ia berdiri dan masuk ke dalam kuil sambil memperhatikan pemuda itu. Setelah pemuda itu berdiri, ia memanggil seorang lelaki botak dan memberikannya sebuah amplop “seperti biasa, letakkan amplop ini di depan rumah Safitri, dan ingat! Jangan sampai ada seorang pun yang tahu”

Lelaki botak itu mengangguk dan langsung berlari meninggalkannya.

Karena penasaran, Sharon berdiri di depan kuil dan menunggu lelaki itu kembali.

Beberapa lama, lelaki itu muncul dan hendak masuk ke dalam kuil. Sharon mencegahnya. Dan mendekati lelaki tersebut. Lalu bertanya perihal pemuda yang berdoa tadi.

“namanya Anand, ia sudah lama mencintai Safitri. Ketika Safitri belum menikah, Anand mencoba melamarnya, tapi berkali-kali gagal, karena Safitri tidak mencintainya. Segala usaha ia lakukan untuk menarik perhatian Safitri, bahkan ketika safitri jatuh sakit, Anand memberikan satu ginjalnya”

Sharon tertegun. Ia seperti telah mendapatkan arti cinta sejati. ‘inilah pengorbanan’ pikirnya.

“tetapi…ketika Safitri menikah, ia hampir gila dan berkali-kali mencoba bunuh diri. Bertahun-tahun ia dalam keterpurukan. sekarang keadaannya lebih baik. Namun, tidak sampai disitu, karena masih sangat mencintai Safitri, setiap hari ia membayarku untuk mengantarkan uang dan meletakkannya di depan pintu rumah Safitri. Begitulah selama bertahun-tahun, hingga ia jatuh miskin dan keadaannya menjadi seperti seorang gembel yang malang”

Sharon miris, ia mengira inilah cinta yang benar. Tapi ternyata sebaliknya, ini adalah cinta buta. Pemuda itu terlalu mencintai seorang gadis sehingga enggan mencintai dan memperhatikan diirnya sendiri.

Dan dengan perasaan sedih Sharon berjalan lagi, tapi… kali ini ia tersesat di sebuah tempat yang tak ia ketahui. Karena telah lelah berjalan, ia beristirahat berbaring di rerumputan hijau . ketika hampir terlelap, tiba-tiba samar ia mendengar suara seorang wanita. Entah mengapa, hatinya tergerak untuk mencari asal suara tersebut.

Dan tibalah ia di sebuah tempat pemakaman. Pandangannya mengelilingi setiap sudut, dari kejauhan ia melihat seorang nenek yang sedang duduk di dekat sebuah pusara. Ia penasaran, dan mendekati nenek itu.

“nenek sedang apa?”

Nenek itu terlihat terkejut, “oh, siapa kamu anak muda?”

“namaku Sharon nek, aku datang dari negara Perancis. Sudah berbulan-bulan aku melakukan perjalanan mengililingi beberapa negara untuk mencari arti cinta sejati”

Nenek itu tertawa

“mengapa tertawa nek?”

“kamu lucu sekali nak, kau menempuh perjalanan panjang hanya untuk mencari cinta sejati”

“apa ada yang salah”

“tidak ada yang salah. Apakah selama ini tidak ada yang mencintaimu nak? Apakah engaku sebatang kara?”

Sharon menggeleng “tidak nek, aku punya keluarga dan banyak teman”

“lalu? Apakah mereka tidak mencintaimu?”

“kurasa mereka mencintaiku”

“lalu? Apa yang kau khawatirkan, apa yang sedang kau cari?”

“aku baru percaya adanya cinta setelah ada pengorbanan nek, menurutku itulah cinta sejati, tapi sayangnya selama perjalananku, aku tidak menemukannya. Ada yang berkorban, tapi sampai menelantarkan dirinya sendiri. Menurutku itu bukan cinta, tapi ketidakwarasan”

Nenek itu tertawa lagi.

“mengapa nenek tertawa lagi?”

“nak, pikiranmu amat sempit. Pengorbanan apa yang engkau maksudkan? Janganlah kau mengukur cinta dengan pengorbanan yang seperti itu, akibatnya engkau tidak akan puas dan tak pernah bahagia. Mungkin kau terlalu sibuk dengan pikiranmu sendiri. Cobalah kau rasakan, betapa indahnya berada di tengah-tengah orang terdekatmu, dan rasakan kasih sayang mereka. Kau tahu nak, itulah sebabnya aku betah berlama-lama berada disamping pusara suamiku ini, karena walaupun ia sudah meninggal dunia, aku masih merasakan ketulusan cintanya. Ia tak punya apa-apa nak, ia juga bukan orang yang pandai. Tetapi ia selalu berusaha berbuat baik kepada semua orang, dan memberikan perhatian yang banyak padaku. Itulah kekuatannya, ia punya cinta yang tulus tanpa pamrih. Itu pula yang membuatnya disayangi dan menjadi berharga bagi banyak orang”

Setelah itu, nenek itupun meninggalkan Sharon yang masih tertegun.




dah ya...gitu aja endingnya...hehe*

2 komentar:

buderfly mengatakan...

Assalamualaikum...

Salam kenal yaa...Terimakasih sudah mampir ke blog puisi dan sudah memuji.

Saya menulis pikiran, dan tulisan saya adalah jejak batin biasa, Moo.

Keep up the good work!

Rhein Fathia mengatakan...

dulu aku pernah bikin novel detektif dengan tokoh utama cewe yang namanya Sharon juga. Kenapa? karena diambil dari nama keluargaku: Syahroni! hahaha... nggak nyambung banget yah,, :D